Wednesday, July 26, 2006

BADAWI:
TINDAKAN ISRAEL
TERORISME NEGARA

JAKARTA, MINGGU- Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Badawi, menyatakan tindakan Israel di Lebanon sudah di luar batas dan melebihi kepatutan, sehingga aksi negara itu sudah merupakan terorisme yang didukung oleh negara (state sponsored terrorism).

"Itu sudah diakui dunia. Orang di mana-mana sudah marah, rakyat di negara-negara sudah marah," katanya di Jakarta, Ahad 23 Julai 2006.

Menurut Badawi yang berkunjung ke Indonesia untuk menerima anugrah Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Negeri Jakarta itu, yang marah terhadap kebrutalan Israel itu bukan saja masyarakat di negara-negara Muslim, melainkan juga di negara non-Muslim seperti Australia, Spanyol dan lain-lain. "Semua pihak harus berupaya menghentikan serangan-serangan itu," tegasnya.

Badawi mengatakan sebagai Ketua Organisasi Konferensi Islam (OKI) pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan Israel agar melakukan gencatan senjata. Ia sudah berkirim surat kepada Dewan Keamanan PBB, Sekjen PBB Kofi Annan dan Sekjen Liga Arab. Namun, upaya tersebut berhadapan dengan Amerika Serikat yang cenderung membela Israel termasuk dalam sidang-sidang di Dewan Keamanan.

"Amerika Syarikat tidak bisa lagi dikatakan netral, karena sudah memihak kepada Israel. Bahkan menurut laporan media, Amerika mengancam mengirim bantuan bom-bomnya kepada Israel. Itu adalah WMD, weapon of mass destruction (senjata pemusnah massal)," katanya. -
http://www.kompas.com/



PERINGATKAN BADAI
DI TIMUR TENGAH


Dushanbe, Tajikistan-RoL-- Badai sedang mematang di Timur Tengah dan akan menyerang dengan hebat, kata Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad kepada wartawan hari Selasa.

"Badai sedang mendekat di Timur Tengah dan akan menyerang secara hebat musuh kemanusiaan," kata Ahmadinejad di Dushanbe, ibukota Tajikistan. "Mereka yang menabur angin akan menuai badai dan itu sangat berbahaya bagi kawasan tersebut," tambahnya sesudah bertemu dengan Presiden Tajik Emomali Rakhmonov.

Ahmadinejad sedang melakukan lawatan dua hari ke negara Asia tengah itu, yang dinilai sebagai upaya memperkokoh pengaruh diplomatik dan ekonomi Teheran di kawasan tersebut. "Libanon adalah negara berdaulat bersejarah. Ia memiliki agama dan haknya. Serbuan tidak menyelesaikan masalah, tapi hanya meneguhkan persoalan di kawasan itu," katanya.

Ahmadinejad memperingatkan bahwa sengketa antara Libanon dengan Israel dapat melibatkan seluruh Timur Tengah seperti badai. "Jika persoalan diputuskan melalui penggunaan kekerasan, segalanya menjadi rumit berganda," kata Ahmadinejad di ibukota negara bekas Soviet itu.

Rakhmonov dan Ahmadinejad menandatangani pernyataan bersama mengungkapkan keprihatinan atas kemelut di Timur Tengah dan menyeru badan antarbangsa turun tangan.

"Tajikistan dan Iran sangat prihatin pada keadaan di Palestina dan Libanon dan tidak menerima penggunaan kekerasan apa pun serta menyeru seluruh badan antarbangsa segera menyelesaikan masalah itu," kata pernyataan tersebut.

Israel terus membomi Beirut hari Selasa, mengahiri 24 jam "ketenangan", yang bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice ke kawasan itu.

Iran mendukung kelompok gerilya pejuang Syiah Libanon Hizbullah, yang menawan dua serdadu Israel sesudah serangan lintas batas pada 12 Juli, menyebabkan Israel melancarkan serangan udara atas Libanon.

Ahmadinejad dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan hari Sabtu mengusulkan diselenggarakan pertemuan darurat Organisasi Konferensi Islam (OIC) untuk mencari jalan mengahiri serangan Israel terhadap Libanon.

Menurut Biro urusan Pers Kantor Presiden tersebut, Ahamdinejad menganggap penting pertemuan negara anggota OIC, khususnya di kawasan itu, yang diperlukan dalam keadaan seperti sekarang.

Ia menambahkan bahwa pemerintah Islam, termasuk negara kawasan itu, harus memperhatikan tanggungjawab mereka dengan tindakan lebih gencar, karena jika mereka gagal melakukannya, kekerasan tidak akan terbatas pada Libanon.

Dengan mengacu pada kebungkaman badan antarbangsa serta dukungan sejumlah negara Barat bagi kejahatan Israel, termasuk pembantaian terhadap warga, Ahmadinejad menyeru gerakan jauh lebih gencar negara Islam, yang bertujuan mengahiri serangan Israel.

Presiden Iran tersebut menegaskan bahwa dalih Israel berupa penangkapan dua tentara Zionis itu untuk melancarkan serangan besar-besaran tersebut bertujuan melaksanakan gerakan dengan maksud menghancurkan sebagian besar prasarana dan membunuh ratusan warga.

Ia menambahkan bahwa penguasa Zionis itu adalah ancaman nyata terhadap perdamaian dan keamanan dunia serta negara itu berhasil mencapai tujuannya dalam tahap ini, yang pasti memperluas unsur tindakan ganasnya.

Ahmadinejad mengatakan, "Kemarahan negara kawasan itu atas ketidakacuhan negara besar dunia meningkat dan jika mencapai titik bahaya, hubungan lama negara Timur Tengah dengan mereka, khususnya Eropa, akan memburuk dengan parah." - antara/afp/reuters/mim


3,000 TENTERA LAUT
AS-MALAYSIA
JALANI LATIHAN BERSAMA

KEMAMAN 25 Julai 2006: Seramai 3,000 anggota tentera laut Amerika Syarikat dan Malaysia sedang menja­lani latihan kesiapsiagaan bersama da­lam Eksesais Cooperation Afloat Rea­diness And Training CARAT) di per­airan Laut China Selatan dan Mersing, Johor, selama 10 hari hari bermula semalam.

Ketua Pengarah Operasi dan Eksesais Markas Operasi Udara, Tentera Udara Diraja Malaysia Brig Jen Datuk Jusof Embong, berkata latihan secara bersepa­du itu boleh menjadi satu platform ke­pada kedua-dua negara untuk bekerja­sama lebih erat dalam bidang ketente­raan.

Beliau berkata program latihan itu melibatkan kaedah peperangan di laut dan darat, latihan menyelamat serta perhubungan komuniti dengan pendu­duk setempat.

“Kementerian Pertahanan amat ber­besar hati menerima kunjungan ki­ra-kira 1,500 Tentera Laut Amerika Syarikat untuk menjalani latihan di perairan Laut China Selatan dan juga di sekitar pantai Mersing.

“Kita berharap agar latihan ini ber­jalan lancar tanpa, sebarang perkara yang tidak diingini dan saya menyeru kepada anggota tentera kita supaya menimba pengalaman secukupnya da­ripada latihan yang diadakan itu,”ka­tanya semasa berucap pada majlis pe­rasmian Latihan CARAT 2006 di Awana Kijal Resort dekat sini hari ini.

Jusof berkata beberapa siri latihan lain juga telah dirancang dalam ekse­sais itu termasuk Tombak Penyu, Me­kar, Menyelamat, Peperangan Udara dan Pengawasan Pantai.

Katanya satu aktiviti kemanusiaan antara tentera Amerika Syarikat dan penduduk setempat akan diadakan di Sekolah Kebangsaan Seberang Tayur dekat sini esok.

Dalam aktiviti komuniti itu, tentera Amerika akan menghadiahkan 12 bu­ku sekolah itu di samping me­ngadakan klinik sukan, menyerahkan peralatan sukan serta dua kotak berisi alat dan perubatan di samping menge­cat sebuah bilik darjah.- Bernama. Dipetik daripada Utusan Malaysia 26 Julai 2006.

[Laut China Selatan adalah satu-satunya perairan dunia yang kritikal dan penting kepada mana-mana kuasa besar yang menitikberatkan soal keunggulan serta hegemoni geopolitik di abad ke-21, khususnya di Asia Tenggara. Laut berkenaan dikatakan kaya dengan sumber gas asli yang besar jumlahnya. Di laut ini juga terdapat beberapa kepuluan kecil yang jadi rebutan beberapa negara Asia. Lebih penting lagi, Laut China Selatan merupakan salah satu perairan strategik di sekeliling Semenanjung Malaysia. Amerika Syarikat memang sangat-sangat mengidamkan kewujudan satu pangkalan untuk tentera laut dan udaranya di wilayah ini. Sebab itu, mulai Januari 2002, Amerika Syarikat mula berpangkalan di selatan Filipina, atas alasan kononnya untuk persiapan Peperangan Antikeganasan Global di Asia Tenggara. Kini Amerika Syarikat diura-urakan berusaha keras untuk memujuk Thailand atau Vietnam untuk mengizinkannya mewujudkan satu pangkalan tentera udaranya di negara berkenaan. Pastinya Kerajaan Malaysia insaf akan semua hakikat ini. Pastinya latihan bersama di atas hanya setakat latihan bersama sahaja, sebagai persiapan menghadapi sebarang kemungkinan di hari muka. Malaysia adalah sebuah negara yang berdaulat dan merdeka.]


1 comment:

The Eugenist said...

Assalamualaikum, Datuk. Sesungguhnya, ini bukanlah kali pertama Malaysia membenarkan A.S mengadakan latihannya di Malaysia, malah sebelum ini ia pernah juga diadakan. Apakah yang hendak dihairankan?

Mula-mula kita tunduk kepada Singapura, yang mana semua sudah maklum ia bakal menjadi Israel kecil (baca Israel versi Asean) dan kemudian kita benarkan A.S mengadakan latihan bersama tentera kita atas alasan memantapkan lagi ketenteraan kita.

Bukankah lebih baik jika kita benarkan Singapura membeli Malaysia terus (berdasarkan kepada apa yang sedang berlaku sekarang)

Datuk, mungkin benar orang di tingkat 4 di JPM lebih tahu apa yang mereka hendak lakukan?

Barangkali mereka secara senyap akan menjual negara kita? Tanpa diketahui pemimpin kita malah termasuk Perdana Menteri sendiri yang sibuk dengan Hadhari dan tepuk belakangnya?